BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Astronomi adalah ilmu yang erat
kaitannya dengan ilmu matematika dan fisika, konsekuensinya untuk menguasai
materi olimpiade astronomi diperlakukan dasar yang kuat dari ilmu-ilmu
tersebut. Di dalam astronomi bola, geosentrik
adalah cara memandang/mendefinisikan posisi benda-benda langit dengan Bumi sebagai
pusatnya.Karena jarak obyek-obyek langit begitu sangat besar jika dibandingkan
dengan ukuran Bumi, maka posisinya pada bola langit seringkali
harus didefinisikan tidak lagi bergantung pada posisi pengamat di permukaan
bumi, tetapi Bumi sendirilah yang menjadi pusatnya. Kebanyakan tata koordinat
langit merupakan tata koordinat yang geosentrik. Hal ini dilakukan untuk
kemudahan semata.Istilah geosentrik sering merujuk juga pada "Teori Geosentrik", yaitu sebuah model alam semesta dimana Bumi
adalah pusatnya.
Sebuah teori lahir dari
keingintahuan akan suatu kejadian atau keadaan. Tidak mudah untuk mempercayai
sebuah teori baru, apalagi jika teori tersebut lahir ditengah kondisi
masyarakat yang memiliki kepercayaan yang berbeda. Tapi itulah kenyataan yang
harus dihadapi oleh para ilmuwan di awal-awal penemuan mereka.
Hal utama yang dihadapi untuk
mengerti lebih jauh lagi tentang Tata Surya adalah bagaimana Tata Surya itu
terbentuk, bagaimana objek-objek didalamnya bergerak dan berinteraksi serta
gaya yang bekerja mengatur semua gerakan tersebut. Jauh sebelum Masehi,
berbagai penelitian, pengamatan dan perhitungan telah dilakukan untuk
mengetahui semua rahasia dibalik Tata Surya.
Pengamatan pertama kali dilakukan
oleh bangsa China dan Asia Tengah, khususnya dalam pengaruhnya pada navigasi
dan pertanian. Dari para pengamat Yunani ditemukan bahwa selain objek-objek
yang terlihat tetap di langit, tampak juga objek-objek yang mengembara dan
dinamakan planet. Orang-orang Yunani saat itu menyadari bahwa Matahari, Bumi,
dan Planet merupakan bagian dari sistem yang berbeda. Awalnya mereka
memperkirakan Bumi dan Matahari berbentuk pipih tapi Phytagoras (572-492 BC)
menyatakan semua benda langit berbentuk bola (bundar).
Sampai dengan tahun 1960,
perkembangan teori pembentukan Tata Surya bisa dibagi dalam dua kelompok besar
yakni masa sebelum Newton dan masa sesudah Newton.
1.
Permulaan Perhitungan Ilmiah
Perhitungan secara ilmiah pertama kali dilakukan oleh Aristachrus dari
Samos (310230 BC). Ia mencoba menghitung sudut Bulan-Bumi-Matahari dan mencari
perbandingan jarak dari Bumi-Matahari, dan Bumi-Bulan.Pada era Alexandria,
Eratoshenes (276-195BC) dari Yunani berhasil menemukan cara mengukur besar Bumi, dengan mengukur panjang
bayangan dari kolom Alexandria dan Syene. Ia menyimpulkan, perbedaan lintang
keduanya merupakan 1/50 dari keseluruhan revolusi. Hasil perhitungannya memberi
perbedaan sebesar 13% dari hasil yang ada saat ini.
2.
Ptolemy dan Teori Geosentrik
Ptolemy (c
150AD) menyatakan bahwa semua objek bergerak relatif terhadap bumi. Dan teori
ini dipercaya selama hampir 1400 tahun. Tapi teori geosentrik mempunyai
kelemahan, yaitu Matahari dan Bulan bergerak dalam jejak lingkaran mengitari
Bumi, sementara planet bergerak tidak teratur dalam serangkaian simpul ke arah
timur.
3.
Teori heliosentrik dan
gereja
Nicolaus
Copernicus (1473-1543) merupakan orang pertama yang secara terang-terangan menyatakan
bahwa Matahari merupakan pusat sistem Tata Surya, dan Bumi bergerak
mengeliinginya dalam orbit lingkaran. Untuk masalah orbit, data yang didapat
Copernicus memperlihatkan adanya indikasi penyimpangan kecepatan sudut orbit
planet-planet.
4.
Lahirnya Hukum Kepler
Walaupun
Copernicus telah menerbitkan tulisannya tentang Teori Heliosentrik, tidak semua
orang setuju dengannya. Salah satunya, Tycho Brahe (1546-1601) dari Denmark
yang mendukung teori matahari dan bulan mengelilingi bumi sementara planet lainnya
mengelilingi matahari.
5.
Dasar yang diletakkan Newton
Ia menyusun
Hukum Gerak Newton dan kontribusi terbesarnya bagi Astronomi adalah Hukum
Gravitasi yang membuktikan bahwa gaya antara dua benda sebanding dengan massa
masing-masing objek dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua
benda.
Dari
beberapa teori diatas menghasilakan teori fenomena geosentrik yang dapat
dibuktikan dengan penelitian atau percobaan. Pada makalah
ini khusus menjabarkan tentang fenomena geosentrik yang didalamnya memuat
penjelasan tentang :
a.
Bola langit
b.
Bitang dan rasi bintang
c.
Matahari
d.
Planet
e.
Periode sinodis planet
f.
Bulan
g.
Gerhana,transit,okultasi
h.
Presisi dan nutasi
i.
Objek langit lain
B. Rumusan Masalah
1. Memahami kejadian – kejadian di
langit?
2. Mengetahui
benda – benda langit?
3. Menentukan titik koordinat benda – benda langit?
4. Menganalisis terjadinya gerhana
bulan dan matahari?
5. Sebab
dan akibat hubungan manusia dengan lingkungan?
C. Tujuan
Tujuan
penyusunan makalah ini antara lain yaitu, untuk mengetahui dan memahami segala
bentuk aktivitas yang ada di bumi dan di langit, agar manusia secara sadar
menciptakan lingkungan hidup yang dinamis supaya terbentuk kehidupan yang
seimbang antara manusia dengan lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Bola
langit
Dalam ilmu pengetahuan Fisika,
definisi bola langit adalah suatu bangun khayal yang berbentuk bola dengan bumi
sebagai pusatnya, sedangkan benda-benda langit seakan-akan menempel pada bagian
dalam kulit bola tersebut. Bola langit memiliki beberapa istilah menurut titik
pengamat seorang manusia di bumi. Zenit merupakan titik langit yang berada
tepat di atas kepala pengamat. Sedangkan nadir adalah titik yang berada tepat
di bawah kaki pengamat.Dalam mempelajari bola langit, manusia menggunakan
patokan kutub utara dan kutub selatan bumi. Sehingga dalam hal ini muncul dua
istilah Kutub Langit Utara dan Kutub Langit Selatan. Kutub Langit Utara adalah
pertemuan antara bola langit dengan perpanjangan garis kutub selatan dan kutub
utara. Sedangkan Kutub Langit Selatan adalah pertemuan antara bola langit
dengan perpanjangan garis kutub utara dan kutub selatan.Saat belajar astronomi bola langit,
para ahli perbintangan menggunakan titik O dengan koordinat (0,0) yaitu pusat
bumi sebagai titik acuan atau pusat koordinat. Sedangkan koordinat titik-titik
lain, misalnya benda-benda langit ditentukan berdasarkan posisinya terhadap
titik asal. Manfaat yang bisa kita dapatkan dengan mempelajari bola langit
adalah mengetahui letak sebuah bintang dan garis edar bintang tersebut.Jauh sebelum
ilmu pengetahuan cara menggambar bola langit ditemukan, manusia telah menemukan
cara alami tentang posisi bintang di langit. Kakek moyang bangsa Indonesia
dikenal sebagai bangsa pelaut yang memanfaatkan keberadaan bintang-bintang di
langit sebagai petunjuk dalam berlayar. Sebagian dari mereka juga menggunakan
rasi bintang sebagai petunjuk awal melaksanakan waktu yang tepat untuk bercocok
tanam. Semoga artikel ini bisa memberi manfaat untuk Anda.
2.
Bintang dan Rasi Bintang
Bintang
merupakan benda langit yang memancarkan cahaya.Di mana bintang sendiri terbagi
menjadi bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak
menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari
bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri.
Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya
sendiri (bintang nyata).Bintang merupakan benda langit yang jaraknya sangat
jauh dari bumi. Penemuan jarak bintang baru dapat dilihat pada abad ke-19, cara
yang digunakan adalah cara paralaks trigonometri. Kita tahu bahwa bumi bergerak
mengitari matahari dalam waktu sekali keliling dalam waktu satu tahun.
Titik-titik
yang berkelip dilangit yang disebut bintang sebenarnya masing-masing adalah
sebuah benda serupa matahari kita. Karena jaraknay yang sangat jauh cahayanya
tampak sangat redup di3bandingkan dengan cahaya matahari kita. Bahkan pada
zaman dahulu orang membedakan antara matahari dengan bintang, padahal sesungguhnya
matahari bukan suatu bintang yang special.
Menurut
imajinasi manusia , bintang-bintang di langit Nampak membentuk pola yang
menggambarkan bentuk khusus. Karena itu bintang-bintangyang dekat arah datang
cahayanya dikelompokan dan dinamai berdasarkan figure yang terbentuk olehnya(
rasi bintang), yang kebanyakan berdasarkan mitos dan legenda setempat.
Namun akibatnya penamaan menjadi
berbeda-beda bergantung pada tempat.Misalnya rasi diatas dikenal sebagai rasi
scorpio (kalajengking) oleh bangsa yunani,namun oleh orang jawa disebut rasi
kelapa doyong, karena dinilai mirip pohon kelapa yang miring.Dizaman modern
ini, rasi bintang digunakan bukan untuk menamai bentuk,namun juga untuk membagi
daerah seluruh bola langit dibagi dalam 88 daerah rasi bintang, yang dinamakan
berdasarkan tata penamaan orang yunani.
Tiga
belas diantara rasi-rasi bintang itu dilitasi oleh matahari sepanjang tahu, dan
12 diantaranya dinamakan zodiac. Seseorang dikataka memiliki rasi aries bila
saat dia lahir matahari berada di di rasi tersebut.Satu rasi lagi ophiucus (
sang pemegang ular) tidak diikutsertakan dalam zodiac namun letaknya berada
diantara rasi scorpio dan sagitarius.
Bintang
paling terang dalam satu rasi dinamakan bintang alpa ( missal alpa cygni adalah
bintang paling terang dari rasi Cygnus), kedua bta,ketiga gamma, dan seterusnya
menurut abjad yunani. Bintang-bintang dalam satu rasi tidak harus dkat dalam
kenyataan, namun hanya tampak dekkat dilihat dari bumi. Sebagai contoh bintang
alpha centauri yang merupakan bintang terdekat dengan matahari, berjarak 4,26
tahun cahaya, sementara beta cetauri berjarak 360 tahu cahaya, namun keduanya
Nampak bersebelahan dilihat dari bumi.
3.
Matahari
Ketika
siang hari tiba,langit yang penuh bintang akan tertutup oleh cahaya matahari
yang mendominasi langit.Sebenarnya langit berwarna biru karena adanya fenomena
penyebara cahaya matahari (scattering) oleh atmosfer bumi, dimana cahaya dengan
panjang gelombang terpendek (biru) akan paling efisien disebarkan.
Dibola
langit matahari memiliki linatasan tahunan yaitu bidang eliptika. Dimana
matahari akan menempuh lintasan tersebut dengan periode satu tahun. Apabila
kita mengambil acuan bintang tertentu, periode tersebut bernilai 365,25636 hari
atau satu tahun sideris. Namun apabila kita mengambil acuan titik aries,
periode tersebut bernilai 365,2422 hari atau satu tahunn tropis.Mengapa
terdapat perbedaan dua periode tersebut?
Dari gambar diatas keadaan yang
tercapai bila matahari berada pada titik-titik tersebut ialah.
4.
Planet
Sebelum
di jelaskan lebih luas tentang planet-planet di tata surya ini, untuk sedikit
menambah wawasan kita, kita lihat dulu klasifikasi planet-planet tersebut
berdasarkan beberapa kriterianya. Planet-planet yang ada di tata surya dapat
diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain sebagai berikut.
a.
Berdasarkan Massanya, planet dapat dikelompokan
menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:
1. Planet Bermassa Besar (Superior Planet),
terdiri dari: Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
2. Planet Bermassa Kecil (Inferior Planet),
terdiri dari: Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
b.
Berdasarkan Jaraknya ke Matahari, planet dapat
dibedakan atas dua macam planet, yaitu sebagai berikut:
1. Planet Dalam (Interior Planet)
Planet Dalam yaitu Planet-Planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari
lebih pendek daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Berdasarkan
kriteria tersebut, maka yang termasuk Planet Dalam adalah Planet Merkurius dan
Venus. Planet Merkurius dan Venus mempunyai kecepatan beredar mengelilingi
Matahari berbeda-beda, sehingga letak atau kedudukan planet tersebut bila
dilihat dari Bumi akan berubah-ubah pula.Sudut yang dibentuk oleh garis yang
menghubungkan Bumi-Matahari dengan suatu Planet disebut Elongasi. Besarnya
sudut Elongasi yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan
Bumi-Matahari-Merkurius yaitu antara 0 -28 derajat, sedangkan sudut Elongasi
Bumi-matahari-Venus adalah 0 - 50 derajat.
2. Planet Luar (Eksterior Planet)
Planet
Luar yaitu Planet-Planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih panjang
daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Termasuk ke dalam kelompok
Planet Luar adalah Planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Dilihat dari Bumi, sudut Elongasi kelompok Planet Luar berkisar antara 0 -180 derajat. Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 180 derajat hal ini berarti Planet tersebut sedang berada dalam kedudukan oposisi, yaitu kedudukan suatu Planet berlawanan arah dengan posisi Matahari dilihat dari Bumi. Pada saat oposisi, berarti Planet tersebut berada pada jarak paling dekat dengan Bumi. Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 00 berarti Planet tersebut mencapai kedudukan konjungsi, yaitu suatu kedudukan Planet yang berada dalam posisi searah dengan Matahari dilihat dari Bumi. Pada saat konjungsi, berarti Planet tersebut berada pada jarak paling jauh dengan Bumi.
Dilihat dari Bumi, sudut Elongasi kelompok Planet Luar berkisar antara 0 -180 derajat. Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 180 derajat hal ini berarti Planet tersebut sedang berada dalam kedudukan oposisi, yaitu kedudukan suatu Planet berlawanan arah dengan posisi Matahari dilihat dari Bumi. Pada saat oposisi, berarti Planet tersebut berada pada jarak paling dekat dengan Bumi. Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 00 berarti Planet tersebut mencapai kedudukan konjungsi, yaitu suatu kedudukan Planet yang berada dalam posisi searah dengan Matahari dilihat dari Bumi. Pada saat konjungsi, berarti Planet tersebut berada pada jarak paling jauh dengan Bumi.
Sekian penjeasan singkat tentang klasifikasi planet-planet berdasarkan
kriterianya, sekarang di lanjutkan dengan penjelasan tentang planet-planet di
tata surya.
Berikut ini dijelaskan satu persatu mengenai planet-planet sebagai anggota tata surya.
Berikut ini dijelaskan satu persatu mengenai planet-planet sebagai anggota tata surya.
1)
Planet Merkurius merupakan Planet paling dekat
dengan Matahari, jarak rata-ratanya hanya sekitar 57,8 juta km. Akibatnya, suhu
udara pada siang hari sangat panas (mencapai 4000C), sedangkan malam hari
sangat dingin (mencapai -2000 C). Perbedaan suhu harian yang sangat besar
disebabkan Planet ini tidak mempunyai atmosfer. Merkurius berukuran paling
kecil, garis tengahnya hanya 4.850 km hampir sama dengan ukuran bulan (diameter
3.476 km). Planet ini beredar mengelilingi matahari dalam suatu orbit eliptis
(lonjong) dengan periode revolusinya sekitar 88 hari, sedangkan periode
rotasinya sekitar 59 hari.Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah
dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti
besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan
medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700
Kelvin (-180 sampai 430 derajat Celcius).Pengamatan tercatat dari Merkurius
paling awal dimulai dari zaman orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum
masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dari dewa
mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu
pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi
dari kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus. Orang
Yunani pada zaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum
abad ke lima sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda
antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan
yang satunya lagi hanya tampak pada saat matahari terbenam. Di India, Merkurius
dinamai Budha (बुध), anak
dari Candra sang bulan. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam,
Merkurius dinamakan "bintang air". Orang-orang Ibrani menamakannya
Kokhav Hamah (כוכב חמה), "bintang dari yang panas" ("yang
panas" maksudnya matahari). Diameter Merkurius 40% lebih kecil daripada
Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada Bulan. Ukurannya juga lebih
kecil (walaupun lebih padat) daripada bulan Jupiter, Ganymede dan bulan
Saturnus, Titan.
2)
Planet Venus merupakan planet yang letaknya paling
dekat ke bumi, yaitu sekitar 42 juta km, sehingga dapat terlihat jelas dari
bumi sebagai suatu noktah kecil yang sangat terang dan berkilauan menyerupai
bintang pada pagi atau senja hari. Venus sering disebut sebagai bintang kejora
pada saat Planet Venus berada pada posisi elongasi barat dan bintang senja pada
waktu elongasi timur. Kecemerlangan planet Venus disebabkan pula oleh adanya
atmosfer berupa awan putih yang menyelubunginya dan berfungsi memantulkan
cahaya matahari.Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar 108 juta km,
diselubungi atmosfer yang sangat tebal terdiri atas gas karbondioksida dan
sulfat, sehingga pada siang hari suhunya dapat mencapai 4770 C, sedangkan pada
malam hari suhunya tetap tinggi karena panas yang diterima tertahan atmosfer.
Diameter planet Venus sekitar 12.140 km, periode rotasinya sekitar 244 hari
dengan arah sesuai jarum jam, dan periode revolusinya sekitar 225 hari.Atmosfer
Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir
tidak mungkin terdapat kehidupan. Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah
rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama
daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari. Kandungan
atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat
efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar
astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu
masih dapat melangsungkan kehidupan.
3)
Planet Bumi (The Earth) Bumi merupakan planet yang berada pada
urutan ketiga dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 150 juta
km, periode revolusinya sekitar 365,25 hari, dan periode rotasinya sekitar 23
jam 56 menit dengan arah barat-timur. Planet bumi mempunyai satu satelit alam
yang selalu beredar mengelilingi bumi yaitu Bulan (The Moon). Diameter Bumi
sekitar 12.756 km hampir sama dengan diameter Planet Venus. Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada
di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu.
Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada
iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan
365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas
permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram
per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang
lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1. Kerak
bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi
kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori
Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di permukaan
bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah
palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam
adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar
adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
4)
Planet Mars merupakan planet luar (eksterior
planet) yang paling dekat ke bumi. Planet ini tampak sangat jelas dari bumi
setiap 2 tahun 2 bulan sekali yaitu pada kedudukan oposisi. Sebab saat itu
jaraknya hanya sekitar 56 juta km dari bumi, sehingga merupakan satu-satunya
planet yang bagian permukaannya dapat diamati dari bumi dengan mempergunakan
teleskop, sedangkan planet lain terlalu sulit diamati karena diselubungi oleh
gas berupa awan tebal selain jaraknya yang terlalu jauh.Di planet Mars,
terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah
perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia.
Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah
lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut
hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.Berdasarkan pengamatan orbit dan
pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars, permukaan Mars terdiri dari
basalt. Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian permukaan Mars memunyai
silika yang lebih kaya daripada basalt biasa, dan mungkin mirip dengan batu-batu
andesitik di Bumi; namun, hasil-hasil pengamatan tersebut juga dapat dijelaskan
dengan kaca silika. Sebagian besar permukaan Mars dilapisi oleh debu besi (III)
oksida yang memberinya kenampakan merah. Keadaan di Mars paling mirip dengan
bumi, sehingga memungkinkan terdapatnya kehidupan. Karena itu, para astronom
lebih banyak menghabiskan waktu mempelajari Mars daripada planet lain. Jarak
rata-rata ke Matahari sekitar 228 juta km, periode revolusinya sekitar 687
hari, sedangkan periode rotasi sekitar 24 jam 37 menit. Diameter planet sekitar
setengah dari diameter bumi (6.790 km), diselimuti lapisan atmosfer yang tipis,
dengan suhu udara relatif lebih rendah daripada suhu udara di bumi. Planet Mars
mempunyai dua satelit alam, yakni Phobos dan Deimos.
5)
Planet Jupiter merupakan planet terbesar di tata
surya, diameter sekitar 142.600 km, terdiri atas materi dengan tingkat
kerapatannya rendah, terutama hidrogen dan helium. Jarak rata-ratanya ke
matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada sumbunya dengan sangat cepat yakni
sekitar 9 jam 50 menit, sedangkan periode revolusinya sekitar 11,9 tahun.
Planet Jupiter mempunyai satelit alam yang jumlahnya paling banyak yaitu
sekitar 13 satelit, di antaranya terdapat beberapa satelit yang ukurannya besar
yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io dan Europa.Yupiter memiliki cincin yang
sangat tipis ,berwarna hampir sama dengan atmosfernya dan sedikit memantulkan
cahaya matahari. Cincin Yupiter terbentuk atas materi yang gelap
kemerah-merahan. Materi pembentuknya bukanlah dari es seperti Saturnus
melainkan ialah batuan dan pecahan-pecahan debu. Setelah diteliti, cincin
Yupiter merupakan hasil dari gagal terbentuknya satelit Yupiter.
6)
Planet Saturnus
merupakan planet terbesar ke dua setelah Jupiter, diameternya sekitar 120.200
km, periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit, dan revolusinya sekitar 29,5
tahun. Planet ini mempunyai tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar
dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar (diameter 273.600 km), Cincin Tengah
(diameter 152.000 km), dan Cincin Dalam (diameter 160.000 km). Antara Cincin
Dalam dengan permukaan Saturnus dipisahkan oleh ruang kosong yang berjarak
sekitar 11.265 km. Planet Saturnus mempunyai atmosfer sangat rapat terdiri atas
hidrogen, helium, metana, dan amoniak. Planet Saturnus mempunyai satelit alam
berjumlah sekitar 11 satelit, diantaranya Titan, Rhea, Thetys, dan
Dione.Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat
penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari
batuan padat dengan atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak
memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus. Cincin Saturnus sangat unik, terdiri
beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini
masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin
terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun,
tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan
mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling
mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit. Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56
buah satelit alami. Tujuh di antaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk
bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus,
Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari
planet Merkurius) dan Iapetus.
7)
Planet Uranus
mempunyai diameter 49.000 km hampir empat kali lipat diameter bumi. Periode
revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit.
Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah dengan arah
datangnya sinar matahari, sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah
matahari. Atmosfernya dipenuhi hidrogen, helium dan metana. Di luar batas
atmosfer, Planet Uranus terdapat lima satelit alam yang mengelilinginya, yaitu
Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata ke matahari
sekitar 2.870 juta km. Planet inipun merupakan planet raksasa yang sebagian
besar massanya berupa gas dan bercincin, ketebalan cincinnya hanya sekitar 1
meter terdiri atas partikel-partikel gas yang sangat tipis dan redup. Uranus komposisinya sama dengan Neptunus
dan keduanya mempunyai komposisi yang berbeda dari raksasa gas yang lebih
besar, Jupiter dan Saturn. Karenanya, para astronom kadang-kadang
menempatkannya dalam kategori yang berbeda, "raksasa es". Atmosfer
Uranus, yang sama dengan Jupiter dan Saturnus karena terutama terdiri dari
hidrogen dan helium, mengandung banyak "es" seperti air, amonia dan
metana, bersama dengan jejak hidrokarbon. Atmosfernya itu adalah atmofer yang
terdingin dalam Tata Surya, dengan suhu terendah 49 K (−224 °C). Atmosfer
planet itu punya struktur awan berlapis-lapis dan kompleks dan dianggap bahwa
awan terendah terdiri atas air dan lapisan awan teratas diperkirakan terdiri
dari metana. Kontras dengan itu, interior Uranus terutama terdiri atas es dan
bebatuan.
8)
Planet Neptunus merupakan planet superior dengan
diameter 50.200 km, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-rata ke
matahari sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8 tahun,
sedangkan periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus dipenuhi
oleh hidrogen, helium, metana, dan amoniak yang lebih padat dibandingkan dengan
Jupiter dan Saturnus. Satelit alam yang beredar mengelilingi Neptunus ada dua,
yaitu Triton dan Nereid. Planet Neptunus mempunyai dua cincin utama dan dua
cincin redup di bagian dalam yang mempunyai lebar sekitar 15 km.Komposisi
penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus
memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.
9)
Pluto Planet ini sekarang sudah hilang,atau menghilang
dari tata surya kita.
5.
Periode sinodis planet Astronomi purba mengetahui periode
orbit planet mengelilingi matahari dengan mengamati periode dari satu oposisi
berikutnya.Bagaimana metode perhitungan mereka?Perhatiakan
gambar diatas yang menunjukan orbit 2 planet A dan B yang dilihat dari kutubnya
dan diasumsikan orbitnya berbentuk lingkaran.Menurut pengamat di planet A,
oposisi planet B terjadi pada posisi 1. Setelah oposisi, kedua planet akan
bergerak denga kecepatan sudut masing-masing ,dimana planet A akan bergerak
dengan kecepatan sudut Lalu
,kecepatan sudut planet B Karena
periode orbit kedua planet berbeda,maka kecepatan sudut kedua planet pun
berbeda, sehingga akan membuat perbedaan sudut setiap satuan waktu. Karena
kecepatan sudut planet A besar, maka perbedaan sudut per satuan waktu kedua
planet ialah: Oposisi
berikutnya (keadaan 3) akan tercapai apabila perbedaan sudut mencapai 360
derajat,sehingga akan satu garis kembali.Dimana waktu yang diperlukan disebut
periode sinodis, atas Dengan
menggabung dua persamaan diatas didapat persamaan Persamaan
diatas berlaku bagi semua planet atau benda lain yang mengelilingi matahari
dengan orbit mendekati lingkaran.Bila pengamat berada di bumi dan mengamati
planet mars, maka bumi menjadi planet a adan mars menjadi planet B. Keadaan
harus ditukar dalam kasus pengamat dibumi mengamati planet venus.
6.
Bulan
Bulan adalah satelit alam bumi
satu-satunya . Dan bulan memiliki periode revolusi yang sama dengan periode
rotasi sebesar 27,32 hari, akibatnya bulan akan selalu menampakan bagian yang
(nyaris) sama kepada bumi. Periode revolusi diukur dengan acuan posisi bulan
terhadap bintang tertentu. Orbit bulan memiliki kemiringan sekitar 5derajat
terhadap eliptika , sehingga akan tampak memiliki kemiringan 18,5 derajat
hingga 28,5 derajat terhadap ekuator langit. Setiap hari, bulan terbit
terlambat sekitar 48-56 menit. Akibat
kongfigurasi bulan-bumi-matahari yang berubah-ubah, bulan tampak memiliki
fase-fase. Namun waktu yang dibutuhkan dari satu purnama ke purnama berikutnya
tidak sama dengan periode revolusinya, yaitu sekitar 29,53 hari dan disebut
periode sinodis.Bagaimana kita membedakan fase awal (waxing) dengan fase akhir
(waning)? Pertama
waktu terbit bulan akan berbeda-beda sesuai fasenya. Kedua , jika bagian barat
dari buloan yag tersinari matahari, maka ia sedang berada dalam fase awal,seperti
gambar sabit dibawah ini.
7.
Gerhana ,transit dan okultasi
Inklinasi orbit bulan terhadap
epliptika membuat tiap setiap konjungsi/ oposisi terhadap gerhana. Gerhana
hanya akan terjadi apabila bulan, bumi, dan matahari berada pada satu garis dan
satu bidang. Keadaan ini hanya akan terjadi bila saat konjungsi/oposisi bulan
berada pada titik simpul bidang orbit bulan dan ekliptika (analogi titik simpul
ialah serupa dengan titik aries dan libra untuk bidang ekuator dengan
ekliptika). Gerhana total hanya akan terjadi apabila saat terjadi gerhana,
Bumi/Bulan memasuki Umbra. Gerhana Matahari cincin terjadi apabila hanya
perpanjangan kerucut Umbra (antumbra) yag sampai kebumi. Saat gerhana bulan,
bulan tidak akan gelap total, melainka agak kemerahan karena adanya refraksi
cahaya matahari oleh atmosfer bumi, yang jatuh dipermukaan bulan. Besarnya kerucut Umbra akan maksimal
apabila jarak benda penghalag dengan pengamat minimal, dan jarak sumber cahaya
maksimal. Diameter benda penghalang juga
berpengaruh, misalnya besar kerucut umbra bumi jauh lebih besar dari pada
kerucut umbra bulan. Saat Venus/ Merkurius berada pada
konjungsi inferior, ada kemungkinan terjadi transit, yaitu lewatnya planet
didepan matahari, layaknya gerhana,namun diameter sudut benda penghalang jauh
lebih dari benda yang dihalangi. Transit tidak terjadi disetiap kunjungsi
inferior karena orbit venus memiliki inklinasi 3,4 derajat terhadap eliptika.
Apabila diameter benda penghalang jauh lebih besar dar benda yang dihalangi,
disebut okultasi, misalnya bulan lewat didepan planet saturnus.
8.
Presesi dan nutasi
Bumi yang seakan diam ditempat ini
pada dasarnya melakukan aktifitas setiap harinya. Bumi bergerak mengitari
matahari dan juga bergerak pada sumbunya sendiri. Diantaranya yaitu ada gerak
presesi dan juga gerak nutasi. Gerak presesi yaitu gerak sumbu bumi yang mirip
dengan gasing dimana gerak sumbu bumi ini terjadi setiap ±25.796 tahun sekali.
Selama satu periode gerak presesi, daerah yang dilalui sumbu bumi membentuk
sebuah lingkaran yang bergelombang seperti spiral. Gelombang dari gerak presesi
ini disebut dengan gerak nutasi. Jadi
gerak nutasi adalah gelombang kecil yang dibentuk oleh sumbu bumi bersama-sama
dengan gerak presesi. Gerak nutasi terjadi akibat pengaruh bulan yang berusaha menarik bumi
ke bidang orbit bulan. Bidang orbit bulan miring 5o 12’ terhadap ekliptika. Gerak
nutasi tidak terjadi selama ±25.796 tahun sekali sebagaimana gerak presesi akan
tetapi terjadi hanya dalam ±18,66 tahun sekali. Jika digambarkan, akan terdapat
gelombang pada lingkaran bayangan gerak presesi. Sehingga gerak nutasi ini
sering juga dikenal dengan gelombang kecil. Gerak presesi bergerak berlawanan
dengan arah rotasi bumi yakni kearah barat jika dilihat dari kutub utara
langit. Gerak presesi bumi disebut juga gerak gasing
bumi, maksudya adalah perputaran sumbu rotasi bumi mengedari sumbu bidang
ekliptika. Gerak ini terjadi kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika
sebesar 66.30’. Sehingga gerak presesi ini mengakibatkan berpindahnya kutub
bumi. Hal ini juga terkait dengan isu terjadinya badai angin pada tahun 2012
mendatang. Yaitu karena akibat dari gerak presesi sumbu bumi. Diantara
akibat gerak presesi bumi yaitu:
1. Kutub langit utara dan selatan tidak
tetap letaknya, selalu berpindah karena memutari kutub ekliptika dengan periode
25.796 tahun.
2. Koordinat seluruh benda langit
selalu berubah untuk jangka waktu panjang. Letak matahari dari titik Aries
(titik hammal) berpindah letaknya di zodiac kearah barat (mundur) dengan
periode 25.796 tahun. Setiap zodiac ditempuh sekitar 200 tahunan.
9.
Objek langit lainnya
a.
Galaksi adalah suatu system kumpulan
bintang – bintang, gas, dan debu yang amat luas dan anngotanya saling
mempengaruhi secara gravitasional ( Siatupang, 2000 ). Matahari dan Sembilan
planet yang mengitarinya adalah anggota dari sebuah galaksi yang diberi nama
galaksi Bima Sakti. Ada dua orang astronom yang berjasa membangun pengertian
tentang galaksi. Mereka adalah Harlow Shapley dan George Ellery Hale. Shapley
inilah yang mengembangkan metode untuk mengukur jarak yang diterapkan untuk
mengukur diameter Bima Sakti. Sedangkan Hale sangat besar perannya dalam
pengembangan teleskop – teleskop besar yang digunakan untuk pengamatan bintang
– bintang dan nebula.
b. Komet adalah
badan Tata Surya kecil yang biasanya hanya berukuran beberapa kilometer dan
terbuat dari es volatil. Badan-badan ini memiliki eksentrisitas orbit tinggi.
Secara umum, perihelionnya terletak di planet-planet bagian dalam dan letak
aphelionnya lebih jauh dari Pluto. Saat sebuah komet memasuki Tata Surya bagian
dalam dan mendekati matahari menyebabkan permukaan esnya bersumblimasi
dan berionisasi yang menghasilkan koma, ekor gas, dan debu panjang yang sering
dapat dilihat dengan mata telanjang.
c.
Planet kerdil dan Asteroid Planet
kerdil adalah salah satu kelompok baru planet-planet kecil. Seperti planet pada
umumnya, planet kerdil berputar mengelilingi Matahari mengikuti garis edarnya
(orbit). Planet kerdil mencakup Ceres, Pluto, Haumea, Makemake, dan Eris.
1. Ceres Sebelumnya
Ceres dikelompokkan sebagai asteroid. Namun pada tahun 2006, para
astronom memutuskan Ceres termasuk ke dalam planet kerdil. Ceres merupakan
planet kerdil dengan inti berbatu dilapisi oleh mantel ber-es. Ceres terletak
di dalam sabuk asteroid, di antara Mars dan Yupiter. Ceres membutuhkan waktu 4,6
tahun Bumi untuk mengorbit Matahari.
2.
Pluto, Pluto
ditemukan pada tahun 1930 oleh Clyde Tombaugh. Selama 76 tahun, Pluto merupakan
planet kesembilan dari Matahari. Lalu pada 2006, Pluto dikelompokan menjadi
planet kerdil, karena orbitnya yang menyinggung orbit Neptunus. Pluto berada di
batas Sabuk Kuiper dan memiliki lima satelit.
3. Haumea, Haumea
adalah planet kerdil yang terletak di Sabuk Kuiper (wilayah yang berada di
sekitar orbit planet Neptunus). Bentuk Haumea unik, seperti telur ayam. Haumea
mungkin terbentuk dari tumbukan awal yang menghasilkan bentuk oval dan berotasi
dengan cepat. Haumea memiliki dua satelit. Kala revolusinya adalah 283,28
tahun.
4. Makemak, Makemake
ditemukan pada tahun 2005. Planet kerdil ini terlihat sangat terang di angkasa.
Kala revolusinya adalah 310 tahun. Karena letaknya sangat jauh dari Matahari,
suhu di permukaannya bisa mencapai -240°C. Makemake tidak memiliki satelit.
5. Eris, Eris
ditemukan pada tahun 2005. Eris merupakan planet kerdil terdingin dan terjauh di
Tata Surya. Seperti Pluto, Haumea, dan Makemake, Eris memiliki orbit yang
lonjong. Eris berukuran lebih besar dari Pluto. Eris hanya mempunyai satu
satelit, yakni Dysnomia. Asteroid adalah benda-benda angkasa
yang berada dalam serbuk asteroid, yakni daerah antara orbit Mars dan Jupiter. Ada dua
teori asal mula asteroid :
1. Asteroid
berasal dari planet yang terletak di antara Mars dan Jupiter meledak karena
efek gaya ganggu Jupiter dan membentuk asteroid-asteroid.
2. Asteroid
terbentuk pada awal terbentuk pada awal terbentuknya tata surya terdapat gukup
partikel di antara Mars dan Jupiter yang membentuk batu-batu berkelompok.
d.
Meteoroid, Meteorid
adalah benda-benda padat yang bertebaran di angkasa yang berasal dari pecahahan
asteroid, materi ekor komet yang tergeger, atau pecahan benda langit lain.
Meteor adalah benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi yang pada saat menembus
atmosfer terbakar sehingga timbul nyala yang terlihat dari bumi. Meteorit
adalah meteor yang jatuh ke permukaan bumi. Berdasarkan
materi yang terkandung di dalamnya, meteorit di bedakan menjadi dua yaitu :
1.
meteorit besi : terdiri 90% zat besi dan 10% nikel
2.
meteorit batu : terdiri 10% besi dan nikel dan lainnya
berupa silikon.
BAB III
PENUTUP
a.
KESIMPULAN
Di dalam astronomi bola,geosentrik adalah memandang/mendefinisikan posisi benda-benda
langit dengan Bumi sebagai pusatnya.Karena jarak obyek-obyek langit
begitu sangat besar jika dibandingkan dengan ukuran Bumi, maka posisinya pada bola langit seringkali
harus didefinisikan tidak lagi bergantung pada posisi pengamat di permukaan
bumi, tetapi Bumi sendirilah yang menjadi pusatnya. Kebanyakan tata koordinat
langit merupakan tata koordinat yang geosentrik. Dalam ilmu pengetahuan Fisika,
definisi bola langit adalah suatu bangun khayal yang berbentuk bola dengan bumi
sebagai pusatnya, sedangkan benda-benda langit seakan-akan menempel pada bagian
dalam kulit bola tersebut. Bentuk bumi
kita seolah-olah datar. Dalam keadaan yang sebenarnya bumi itu bentuknya bulat
Bumi melakukan 2 gerakan yaitu
1. Rotasi
bumi, Rotasi bumi yaitu gerakan bumi berputar pada porosnya.
2. Revolusi
bumi, Rovolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari.
Bulan, Bulan
merupakan benda langit yang tidak memancarkan cahaya sendiri. Bentuk bulan
sering terlihat berubah-ubah dari hari ke hari.
Matahari, Matahari
adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149,680,000
kilometer (93,026,724 mil). Matahari dan delapan buah planet membentuk tata
surya.
Galaksi, Galaksi
adalah suatu system kumpulan bintang – bintang , gas , dan debu yang amat luas
dan anngotanya saling mempengaruhi secara gravitasional ( Siatupang, 2000 ).
Bintang, Bintang
merupakan benda langit yang memancarkan cahaya.Di mana bintang sendiri terbagi
menjadi bintang semu dan bintang nyata.
Planet, Di dalam Tata Surya terdapat dua
jenis planet berdasarkan letak lintasannya, yaitu planet dalam dan planet luar.
Komet, Komet
adalah badan Tata Surya kecil yang biasanya hanya berukuran beberapa kilometer
dan terbuat dari es volatil.
Satelit, Stelit adalah anggota tata surya
yang ukurannya lebih kegil daripada planet, berputar pada porosnya, beredar
mengelilingi planet, kemudian bersama-sama dengan planet, berputar mengelilingi
matahari.
Asteroid, Asteroid adalah benda-benda angkasa
yang berada dalam serbuk asteroid, yakni daerah antara orbit Mars dan Jupiter.
Meteorid, Meteor, Dan Meteorit, Meteorid
adalah benda-benda padat yang bertebaran di angkasa yang berasal dari pecahahan
asteroid, materi ekor komet yang tergeger, atau pecahan benda langit lain.
b.
SARAN
Perkembangan
dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan kesistem
pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam
segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar
tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkan
kualitas pendidikannya terlebih dahulu. Dengan
meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan
semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat
dalam segala bidang di dunia internasional, tak terlepas dari kesemua itu
perlunya mempelajari kosmografi dan ilmu yang lain agar setiap peserta didik
mampu menumbuhkan rasa kesadaran akan hubungannya dengan lingkungan sekitar
sehingga tercipta suasana kehidupan yang dinamis dan seimbang.
DAFRAR PUSTAKA
Pramana,
Arif Budi, dkk. Diktat Kosmografi. Universitas PGRI Palembang
http://geografi.heck.in/pengertian-struktur-jagad-raya.//diakses tanggal 29 november 2011
Sulistiyanto. Iwan Gatot. 2009.
Geografi 1 : untuk Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Kelas X, Jakarta : Pusat
perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Wikipedia.2011.Tata
Surya,(Online),(http://wikipediafoundation.org/,diakses 30 November 2011).
Wikipedia.2011.Planet,(Online),(http://wikipedia.org/wiki/Planet,diakses
30 November 2011).