Rabu, 09 Desember 2015

fisika education

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Astronomi adalah ilmu yang erat kaitannya dengan ilmu matematika dan fisika, konsekuensinya untuk menguasai materi olimpiade astronomi diperlakukan dasar yang kuat dari ilmu-ilmu tersebut. Di dalam astronomi bola, geosentrik adalah cara memandang/mendefinisikan posisi benda-benda langit dengan Bumi sebagai pusatnya.Karena jarak obyek-obyek langit begitu sangat besar jika dibandingkan dengan ukuran Bumi, maka posisinya pada bola langit seringkali harus didefinisikan tidak lagi bergantung pada posisi pengamat di permukaan bumi, tetapi Bumi sendirilah yang menjadi pusatnya. Kebanyakan tata koordinat langit merupakan tata koordinat yang geosentrik. Hal ini dilakukan untuk kemudahan semata.Istilah geosentrik sering merujuk juga pada "Teori Geosentrik", yaitu sebuah model alam semesta dimana Bumi adalah pusatnya.
            Sebuah teori lahir dari keingintahuan akan suatu kejadian atau keadaan. Tidak mudah untuk mempercayai sebuah teori baru, apalagi jika teori tersebut lahir ditengah kondisi masyarakat yang memiliki kepercayaan yang berbeda. Tapi itulah kenyataan yang harus dihadapi oleh para ilmuwan di awal-awal penemuan mereka.
            Hal utama yang dihadapi untuk mengerti lebih jauh lagi tentang Tata Surya adalah bagaimana Tata Surya itu terbentuk, bagaimana objek-objek didalamnya bergerak dan berinteraksi serta gaya yang bekerja mengatur semua gerakan tersebut. Jauh sebelum Masehi, berbagai penelitian, pengamatan dan perhitungan telah dilakukan untuk mengetahui semua rahasia dibalik Tata Surya.
            Pengamatan pertama kali dilakukan oleh bangsa China dan Asia Tengah, khususnya dalam pengaruhnya pada navigasi dan pertanian. Dari para pengamat Yunani ditemukan bahwa selain objek-objek yang terlihat tetap di langit, tampak juga objek-objek yang mengembara dan dinamakan planet. Orang-orang Yunani saat itu menyadari bahwa Matahari, Bumi, dan Planet merupakan bagian dari sistem yang berbeda. Awalnya mereka memperkirakan Bumi dan Matahari berbentuk pipih tapi Phytagoras (572-492 BC) menyatakan semua benda langit berbentuk bola (bundar).
            Sampai dengan tahun 1960, perkembangan teori pembentukan Tata Surya bisa dibagi dalam dua kelompok besar yakni masa sebelum Newton dan masa sesudah Newton.
1.         Permulaan Perhitungan Ilmiah
Perhitungan secara ilmiah pertama kali dilakukan oleh Aristachrus dari Samos (310230 BC). Ia mencoba menghitung sudut Bulan-Bumi-Matahari dan mencari perbandingan jarak dari Bumi-Matahari, dan Bumi-Bulan.Pada era Alexandria, Eratoshenes (276-195BC) dari Yunani berhasil menemukan cara mengukur besar Bumi, dengan mengukur panjang bayangan dari kolom Alexandria dan Syene. Ia menyimpulkan, perbedaan lintang keduanya merupakan 1/50 dari keseluruhan revolusi. Hasil perhitungannya memberi perbedaan sebesar 13% dari hasil yang ada saat ini.
2.      Ptolemy dan Teori Geosentrik
Ptolemy (c 150AD) menyatakan bahwa semua objek bergerak relatif terhadap bumi. Dan teori ini dipercaya selama hampir 1400 tahun. Tapi teori geosentrik mempunyai kelemahan, yaitu Matahari dan Bulan bergerak dalam jejak lingkaran mengitari Bumi, sementara planet bergerak tidak teratur dalam serangkaian simpul ke arah timur.
3.      Teori heliosentrik dan gereja
Nicolaus Copernicus (1473-1543) merupakan orang pertama yang secara terang-terangan menyatakan bahwa Matahari merupakan pusat sistem Tata Surya, dan Bumi bergerak mengeliinginya dalam orbit lingkaran. Untuk masalah orbit, data yang didapat Copernicus memperlihatkan adanya indikasi penyimpangan kecepatan sudut orbit planet-planet.
4.      Lahirnya Hukum Kepler
Walaupun Copernicus telah menerbitkan tulisannya tentang Teori Heliosentrik, tidak semua orang setuju dengannya. Salah satunya, Tycho Brahe (1546-1601) dari Denmark yang mendukung teori matahari dan bulan mengelilingi bumi sementara planet lainnya mengelilingi matahari.
5.      Dasar yang diletakkan Newton
Ia menyusun Hukum Gerak Newton dan kontribusi terbesarnya bagi Astronomi adalah Hukum Gravitasi yang membuktikan bahwa gaya antara dua benda sebanding dengan massa masing-masing objek dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda.
Dari beberapa teori diatas menghasilakan teori fenomena geosentrik yang dapat dibuktikan dengan penelitian atau percobaan. Pada makalah ini khusus menjabarkan tentang fenomena geosentrik yang didalamnya memuat penjelasan tentang :
a.       Bola langit
b.      Bitang dan rasi bintang
c.       Matahari
d.      Planet
e.       Periode sinodis planet
f.       Bulan
g.      Gerhana,transit,okultasi
h.      Presisi dan nutasi
i.        Objek langit lain
B.     Rumusan Masalah
1.      Memahami kejadian – kejadian di langit?
2.       Mengetahui benda – benda langit?
3.       Menentukan titik koordinat benda – benda langit?
4.      Menganalisis terjadinya gerhana bulan dan matahari?
5.       Sebab dan akibat hubungan manusia dengan lingkungan?
C.    Tujuan
            Tujuan penyusunan makalah ini antara lain yaitu, untuk mengetahui dan memahami segala bentuk aktivitas yang ada di bumi dan di langit, agar manusia secara sadar menciptakan lingkungan hidup yang dinamis supaya terbentuk kehidupan yang seimbang antara manusia dengan lingkungan.

BAB II
PEMBAHASAN
1.      Bola langit
Dalam ilmu pengetahuan Fisika, definisi bola langit adalah suatu bangun khayal yang berbentuk bola dengan bumi sebagai pusatnya, sedangkan benda-benda langit seakan-akan menempel pada bagian dalam kulit bola tersebut. Bola langit memiliki beberapa istilah menurut titik pengamat seorang manusia di bumi. Zenit merupakan titik langit yang berada tepat di atas kepala pengamat. Sedangkan nadir adalah titik yang berada tepat di bawah kaki pengamat.Dalam mempelajari bola langit, manusia menggunakan patokan kutub utara dan kutub selatan bumi. Sehingga dalam hal ini muncul dua istilah Kutub Langit Utara dan Kutub Langit Selatan. Kutub Langit Utara adalah pertemuan antara bola langit dengan perpanjangan garis kutub selatan dan kutub utara. Sedangkan Kutub Langit Selatan adalah pertemuan antara bola langit dengan perpanjangan garis kutub utara dan kutub selatan.Saat belajar astronomi bola langit, para ahli perbintangan menggunakan titik O dengan koordinat (0,0) yaitu pusat bumi sebagai titik acuan atau pusat koordinat. Sedangkan koordinat titik-titik lain, misalnya benda-benda langit ditentukan berdasarkan posisinya terhadap titik asal. Manfaat yang bisa kita dapatkan dengan mempelajari bola langit adalah mengetahui letak sebuah bintang dan garis edar bintang tersebut.Jauh sebelum ilmu pengetahuan cara menggambar bola langit ditemukan, manusia telah menemukan cara alami tentang posisi bintang di langit. Kakek moyang bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa pelaut yang memanfaatkan keberadaan bintang-bintang di langit sebagai petunjuk dalam berlayar. Sebagian dari mereka juga menggunakan rasi bintang sebagai petunjuk awal melaksanakan waktu yang tepat untuk bercocok tanam. Semoga artikel ini bisa memberi manfaat untuk Anda.
2.      Bintang dan Rasi Bintang
      Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya.Di mana bintang sendiri terbagi menjadi bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).Bintang merupakan benda langit yang jaraknya sangat jauh dari bumi. Penemuan jarak bintang baru dapat dilihat pada abad ke-19, cara yang digunakan adalah cara paralaks trigonometri. Kita tahu bahwa bumi bergerak mengitari matahari dalam waktu sekali keliling dalam waktu satu tahun.
         Titik-titik yang berkelip dilangit yang disebut bintang sebenarnya masing-masing adalah sebuah benda serupa matahari kita. Karena jaraknay yang sangat jauh cahayanya tampak sangat redup di3bandingkan dengan cahaya matahari kita. Bahkan pada zaman dahulu orang membedakan antara matahari dengan bintang, padahal sesungguhnya matahari bukan suatu bintang yang special.
    Menurut imajinasi manusia , bintang-bintang di langit Nampak membentuk pola yang menggambarkan bentuk khusus. Karena itu bintang-bintangyang dekat arah datang cahayanya dikelompokan dan dinamai berdasarkan figure yang terbentuk olehnya( rasi bintang), yang kebanyakan berdasarkan mitos dan legenda setempat.
Namun akibatnya penamaan menjadi berbeda-beda bergantung pada tempat.Misalnya rasi diatas dikenal sebagai rasi scorpio (kalajengking) oleh bangsa yunani,namun oleh orang jawa disebut rasi kelapa doyong, karena dinilai mirip pohon kelapa yang miring.Dizaman modern ini, rasi bintang digunakan bukan untuk menamai bentuk,namun juga untuk membagi daerah seluruh bola langit dibagi dalam 88 daerah rasi bintang, yang dinamakan berdasarkan tata penamaan orang yunani.
        Tiga belas diantara rasi-rasi bintang itu dilitasi oleh matahari sepanjang tahu, dan 12 diantaranya dinamakan zodiac. Seseorang dikataka memiliki rasi aries bila saat dia lahir matahari berada di di rasi tersebut.Satu rasi lagi ophiucus ( sang pemegang ular) tidak diikutsertakan dalam zodiac namun letaknya berada diantara rasi scorpio dan sagitarius.
        Bintang paling terang dalam satu rasi dinamakan bintang alpa ( missal alpa cygni adalah bintang paling terang dari rasi Cygnus), kedua bta,ketiga gamma, dan seterusnya menurut abjad yunani. Bintang-bintang dalam satu rasi tidak harus dkat dalam kenyataan, namun hanya tampak dekkat dilihat dari bumi. Sebagai contoh bintang alpha centauri yang merupakan bintang terdekat dengan matahari, berjarak 4,26 tahun cahaya, sementara beta cetauri berjarak 360 tahu cahaya, namun keduanya Nampak bersebelahan dilihat dari bumi.
3.      Matahari
      Ketika siang hari tiba,langit yang penuh bintang akan tertutup oleh cahaya matahari yang mendominasi langit.Sebenarnya langit berwarna biru karena adanya fenomena penyebara cahaya matahari (scattering) oleh atmosfer bumi, dimana cahaya dengan panjang gelombang terpendek (biru) akan paling efisien disebarkan.
         Dibola langit matahari memiliki linatasan tahunan yaitu bidang eliptika. Dimana matahari akan menempuh lintasan tersebut dengan periode satu tahun. Apabila kita mengambil acuan bintang tertentu, periode tersebut bernilai 365,25636 hari atau satu tahun sideris. Namun apabila kita mengambil acuan titik aries, periode tersebut bernilai 365,2422 hari atau satu tahunn tropis.Mengapa terdapat perbedaan dua periode tersebut?
Dari gambar diatas keadaan yang tercapai bila matahari berada pada titik-titik tersebut ialah.
4.      Planet
          Sebelum di jelaskan lebih luas tentang planet-planet di tata surya ini, untuk sedikit menambah wawasan kita, kita lihat dulu klasifikasi planet-planet tersebut berdasarkan beberapa kriterianya. Planet-planet yang ada di tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain sebagai berikut.
a.       Berdasarkan Massanya, planet dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:
      1. Planet Bermassa Besar (Superior Planet), terdiri dari: Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
            2. Planet Bermassa Kecil (Inferior Planet), terdiri dari: Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
      b.      Berdasarkan Jaraknya ke Matahari, planet dapat dibedakan atas dua macam planet, yaitu sebagai         berikut:
1. Planet Dalam (Interior Planet)
       Planet Dalam yaitu Planet-Planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih pendek daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk Planet Dalam adalah Planet Merkurius dan Venus. Planet Merkurius dan Venus mempunyai kecepatan beredar mengelilingi Matahari berbeda-beda, sehingga letak atau kedudukan planet tersebut bila dilihat dari Bumi akan berubah-ubah pula.Sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari dengan suatu Planet disebut Elongasi. Besarnya sudut Elongasi yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari-Merkurius yaitu antara 0 -28 derajat, sedangkan sudut Elongasi Bumi-matahari-Venus adalah 0 - 50 derajat.
2. Planet Luar (Eksterior Planet)
        Planet Luar yaitu Planet-Planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih panjang daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Termasuk ke dalam kelompok Planet Luar adalah Planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Dilihat dari Bumi, sudut Elongasi kelompok Planet Luar berkisar antara 0 -180 derajat. Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 180 derajat hal ini berarti Planet tersebut sedang berada dalam kedudukan oposisi, yaitu kedudukan suatu Planet berlawanan arah dengan posisi Matahari dilihat dari Bumi. Pada saat oposisi, berarti Planet tersebut berada pada jarak paling dekat dengan Bumi. 
Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 00 berarti Planet tersebut mencapai kedudukan konjungsi, yaitu suatu kedudukan Planet yang berada dalam posisi searah dengan Matahari dilihat dari Bumi. Pada saat konjungsi, berarti Planet tersebut berada pada jarak paling jauh dengan Bumi.
            Sekian penjeasan singkat tentang klasifikasi planet-planet berdasarkan kriterianya, sekarang di lanjutkan dengan penjelasan tentang planet-planet di tata surya.
Berikut ini dijelaskan satu persatu mengenai planet-planet sebagai anggota tata surya.
1)        Planet Merkuriumerupakan Planet paling dekat dengan Matahari, jarak rata-ratanya hanya sekitar 57,8 juta km. Akibatnya, suhu udara pada siang hari sangat panas (mencapai 4000C), sedangkan malam hari sangat dingin (mencapai -2000 C). Perbedaan suhu harian yang sangat besar disebabkan Planet ini tidak mempunyai atmosfer. Merkurius berukuran paling kecil, garis tengahnya hanya 4.850 km hampir sama dengan ukuran bulan (diameter 3.476 km). Planet ini beredar mengelilingi matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong) dengan periode revolusinya sekitar 88 hari, sedangkan periode rotasinya sekitar 59 hari.Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat Celcius).Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari zaman orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus. Orang Yunani pada zaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada saat matahari terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha (बुध), anak dari Candra sang bulan. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang air". Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah (כוכב חמה), "bintang dari yang panas" ("yang panas" maksudnya matahari). Diameter Merkurius 40% lebih kecil daripada Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada Bulan. Ukurannya juga lebih kecil (walaupun lebih padat) daripada bulan Jupiter, Ganymede dan bulan Saturnus, Titan.
2)        Planet Venus merupakan planet yang letaknya paling dekat ke bumi, yaitu sekitar 42 juta km, sehingga dapat terlihat jelas dari bumi sebagai suatu noktah kecil yang sangat terang dan berkilauan menyerupai bintang pada pagi atau senja hari. Venus sering disebut sebagai bintang kejora pada saat Planet Venus berada pada posisi elongasi barat dan bintang senja pada waktu elongasi timur. Kecemerlangan planet Venus disebabkan pula oleh adanya atmosfer berupa awan putih yang menyelubunginya dan berfungsi memantulkan cahaya matahari.Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar 108 juta km, diselubungi atmosfer yang sangat tebal terdiri atas gas karbondioksida dan sulfat, sehingga pada siang hari suhunya dapat mencapai 4770 C, sedangkan pada malam hari suhunya tetap tinggi karena panas yang diterima tertahan atmosfer. Diameter planet Venus sekitar 12.140 km, periode rotasinya sekitar 244 hari dengan arah sesuai jarum jam, dan periode revolusinya sekitar 225 hari.Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan. Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari. Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan. 
3)      Planet Bumi (The Earth) Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 150 juta km, periode revolusinya sekitar 365,25 hari, dan periode rotasinya sekitar 23 jam 56 menit dengan arah barat-timur. Planet bumi mempunyai satu satelit alam yang selalu beredar mengelilingi bumi yaitu Bulan (The Moon). Diameter Bumi sekitar 12.756 km hampir sama dengan diameter Planet Venus. Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1. Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
4)      Planet Mars merupakan planet luar (eksterior planet) yang paling dekat ke bumi. Planet ini tampak sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali yaitu pada kedudukan oposisi. Sebab saat itu jaraknya hanya sekitar 56 juta km dari bumi, sehingga merupakan satu-satunya planet yang bagian permukaannya dapat diamati dari bumi dengan mempergunakan teleskop, sedangkan planet lain terlalu sulit diamati karena diselubungi oleh gas berupa awan tebal selain jaraknya yang terlalu jauh.Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.Berdasarkan pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars, permukaan Mars terdiri dari basalt. Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian permukaan Mars memunyai silika yang lebih kaya daripada basalt biasa, dan mungkin mirip dengan batu-batu andesitik di Bumi; namun, hasil-hasil pengamatan tersebut juga dapat dijelaskan dengan kaca silika. Sebagian besar permukaan Mars dilapisi oleh debu besi (III) oksida yang memberinya kenampakan merah. Keadaan di Mars paling mirip dengan bumi, sehingga memungkinkan terdapatnya kehidupan. Karena itu, para astronom lebih banyak menghabiskan waktu mempelajari Mars daripada planet lain. Jarak rata-rata ke Matahari sekitar 228 juta km, periode revolusinya sekitar 687 hari, sedangkan periode rotasi sekitar 24 jam 37 menit. Diameter planet sekitar setengah dari diameter bumi (6.790 km), diselimuti lapisan atmosfer yang tipis, dengan suhu udara relatif lebih rendah daripada suhu udara di bumi. Planet Mars mempunyai dua satelit alam, yakni Phobos dan Deimos.
5)      Planet Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya, diameter sekitar 142.600 km, terdiri atas materi dengan tingkat kerapatannya rendah, terutama hidrogen dan helium. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada sumbunya dengan sangat cepat yakni sekitar 9 jam 50 menit, sedangkan periode revolusinya sekitar 11,9 tahun. Planet Jupiter mempunyai satelit alam yang jumlahnya paling banyak yaitu sekitar 13 satelit, di antaranya terdapat beberapa satelit yang ukurannya besar yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io dan Europa.Yupiter memiliki cincin yang sangat tipis ,berwarna hampir sama dengan atmosfernya dan sedikit memantulkan cahaya matahari. Cincin Yupiter terbentuk atas materi yang gelap kemerah-merahan. Materi pembentuknya bukanlah dari es seperti Saturnus melainkan ialah batuan dan pecahan-pecahan debu. Setelah diteliti, cincin Yupiter merupakan hasil dari gagal terbentuknya satelit Yupiter.
6)      Planet Saturnus merupakan planet terbesar ke dua setelah Jupiter, diameternya sekitar 120.200 km, periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit, dan revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini mempunyai tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar (diameter 273.600 km), Cincin Tengah (diameter 152.000 km), dan Cincin Dalam (diameter 160.000 km). Antara Cincin Dalam dengan permukaan Saturnus dipisahkan oleh ruang kosong yang berjarak sekitar 11.265 km. Planet Saturnus mempunyai atmosfer sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak. Planet Saturnus mempunyai satelit alam berjumlah sekitar 11 satelit, diantaranya Titan, Rhea, Thetys, dan Dione.Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus. Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit. Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh di antaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius) dan Iapetus.
7)      Planet Uranus mempunyai diameter 49.000 km hampir empat kali lipat diameter bumi. Periode revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah dengan arah datangnya sinar matahari, sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari. Atmosfernya dipenuhi hidrogen, helium dan metana. Di luar batas atmosfer, Planet Uranus terdapat lima satelit alam yang mengelilinginya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 2.870 juta km. Planet inipun merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya berupa gas dan bercincin, ketebalan cincinnya hanya sekitar 1 meter terdiri atas partikel-partikel gas yang sangat tipis dan redup. Uranus komposisinya sama dengan Neptunus dan keduanya mempunyai komposisi yang berbeda dari raksasa gas yang lebih besar, Jupiter dan Saturn. Karenanya, para astronom kadang-kadang menempatkannya dalam kategori yang berbeda, "raksasa es". Atmosfer Uranus, yang sama dengan Jupiter dan Saturnus karena terutama terdiri dari hidrogen dan helium, mengandung banyak "es" seperti air, amonia dan metana, bersama dengan jejak hidrokarbon. Atmosfernya itu adalah atmofer yang terdingin dalam Tata Surya, dengan suhu terendah 49 K (−224 °C). Atmosfer planet itu punya struktur awan berlapis-lapis dan kompleks dan dianggap bahwa awan terendah terdiri atas air dan lapisan awan teratas diperkirakan terdiri dari metana. Kontras dengan itu, interior Uranus terutama terdiri atas es dan bebatuan.
8)      Planet Neptunus merupakan planet superior dengan diameter 50.200 km, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8 tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus dipenuhi oleh hidrogen, helium, metana, dan amoniak yang lebih padat dibandingkan dengan Jupiter dan Saturnus. Satelit alam yang beredar mengelilingi Neptunus ada dua, yaitu Triton dan Nereid. Planet Neptunus mempunyai dua cincin utama dan dua cincin redup di bagian dalam yang mempunyai lebar sekitar 15 km.Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.
9)      Pluto Planet ini sekarang sudah hilang,atau menghilang dari tata surya kita.
5.      Periode sinodis planet Astronomi purba mengetahui periode orbit planet mengelilingi matahari dengan mengamati periode dari satu oposisi berikutnya.Bagaimana metode perhitungan mereka?Perhatiakan gambar diatas yang menunjukan orbit 2 planet A dan B yang dilihat dari kutubnya dan diasumsikan orbitnya berbentuk lingkaran.Menurut pengamat di planet A, oposisi planet B terjadi pada posisi 1. Setelah oposisi, kedua planet akan bergerak denga kecepatan sudut masing-masing ,dimana planet A akan bergerak dengan kecepatan sudut Lalu ,kecepatan sudut planet B Karena periode orbit kedua planet berbeda,maka kecepatan sudut kedua planet pun berbeda, sehingga akan membuat perbedaan sudut setiap satuan waktu. Karena kecepatan sudut planet A besar, maka perbedaan sudut per satuan waktu kedua planet ialah: Oposisi berikutnya (keadaan 3) akan tercapai apabila perbedaan sudut mencapai 360 derajat,sehingga akan satu garis kembali.Dimana waktu yang diperlukan disebut periode sinodis, atas Dengan menggabung dua persamaan diatas didapat persamaan Persamaan diatas berlaku bagi semua planet atau benda lain yang mengelilingi matahari dengan orbit mendekati lingkaran.Bila pengamat berada di bumi dan mengamati planet mars, maka bumi menjadi planet a adan mars menjadi planet B. Keadaan harus ditukar dalam kasus pengamat dibumi mengamati planet venus.
6.      Bulan
            Bulan adalah satelit alam bumi satu-satunya . Dan bulan memiliki periode revolusi yang sama dengan periode rotasi sebesar 27,32 hari, akibatnya bulan akan selalu menampakan bagian yang (nyaris) sama kepada bumi. Periode revolusi diukur dengan acuan posisi bulan terhadap bintang tertentu. Orbit bulan memiliki kemiringan sekitar 5derajat terhadap eliptika , sehingga akan tampak memiliki kemiringan 18,5 derajat hingga 28,5 derajat terhadap ekuator langit. Setiap hari, bulan terbit terlambat sekitar 48-56 menit. Akibat kongfigurasi bulan-bumi-matahari yang berubah-ubah, bulan tampak memiliki fase-fase. Namun waktu yang dibutuhkan dari satu purnama ke purnama berikutnya tidak sama dengan periode revolusinya, yaitu sekitar 29,53 hari dan disebut periode sinodis.Bagaimana kita membedakan fase awal (waxing) dengan fase akhir (waning)? Pertama waktu terbit bulan akan berbeda-beda sesuai fasenya. Kedua , jika bagian barat dari buloan yag tersinari matahari, maka ia sedang berada dalam fase awal,seperti gambar sabit dibawah ini.
7.      Gerhana ,transit dan okultasi
        Inklinasi orbit bulan terhadap epliptika membuat tiap setiap konjungsi/ oposisi terhadap gerhana. Gerhana hanya akan terjadi apabila bulan, bumi, dan matahari berada pada satu garis dan satu bidang. Keadaan ini hanya akan terjadi bila saat konjungsi/oposisi bulan berada pada titik simpul bidang orbit bulan dan ekliptika (analogi titik simpul ialah serupa dengan titik aries dan libra untuk bidang ekuator dengan ekliptika). Gerhana total hanya akan terjadi apabila saat terjadi gerhana, Bumi/Bulan memasuki Umbra. Gerhana Matahari cincin terjadi apabila hanya perpanjangan kerucut Umbra (antumbra) yag sampai kebumi. Saat gerhana bulan, bulan tidak akan gelap total, melainka agak kemerahan karena adanya refraksi cahaya matahari oleh atmosfer bumi, yang jatuh dipermukaan bulan. Besarnya kerucut Umbra akan maksimal apabila jarak benda penghalag dengan pengamat minimal, dan jarak sumber cahaya maksimal. Diameter benda  penghalang juga berpengaruh, misalnya besar kerucut umbra bumi jauh lebih besar dari pada kerucut umbra bulan. Saat Venus/ Merkurius berada pada konjungsi inferior, ada kemungkinan terjadi transit, yaitu lewatnya planet didepan matahari, layaknya gerhana,namun diameter sudut benda penghalang jauh lebih dari benda yang dihalangi. Transit tidak terjadi disetiap kunjungsi inferior karena orbit venus memiliki inklinasi 3,4 derajat terhadap eliptika. Apabila diameter benda penghalang jauh lebih besar dar benda yang dihalangi, disebut okultasi, misalnya bulan lewat didepan planet saturnus.
8.      Presesi dan nutasi
            Bumi yang seakan diam ditempat ini pada dasarnya melakukan aktifitas setiap harinya. Bumi bergerak mengitari matahari dan juga bergerak pada sumbunya sendiri. Diantaranya yaitu ada gerak presesi dan juga gerak nutasi. Gerak presesi yaitu gerak sumbu bumi yang mirip dengan gasing dimana gerak sumbu bumi ini terjadi setiap ±25.796 tahun sekali. Selama satu periode gerak presesi, daerah yang dilalui sumbu bumi membentuk sebuah lingkaran yang bergelombang seperti spiral. Gelombang dari gerak presesi ini disebut dengan gerak nutasi. Jadi gerak nutasi adalah gelombang kecil yang dibentuk oleh sumbu bumi bersama-sama dengan gerak presesi. Gerak nutasi terjadi akibat pengaruh bulan yang berusaha menarik bumi ke bidang orbit bulan. Bidang orbit bulan miring 5o 12’ terhadap ekliptika. Gerak nutasi tidak terjadi selama ±25.796 tahun sekali sebagaimana gerak presesi akan tetapi terjadi hanya dalam ±18,66 tahun sekali. Jika digambarkan, akan terdapat gelombang pada lingkaran bayangan gerak presesi. Sehingga gerak nutasi ini sering juga dikenal dengan gelombang kecil. Gerak presesi bergerak berlawanan dengan arah rotasi bumi yakni kearah barat jika dilihat dari kutub utara langit. Gerak presesi bumi disebut juga gerak gasing bumi, maksudya adalah perputaran sumbu rotasi bumi mengedari sumbu bidang ekliptika. Gerak ini terjadi kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika sebesar 66.30’. Sehingga gerak presesi ini mengakibatkan berpindahnya kutub bumi. Hal ini juga terkait dengan isu terjadinya badai angin pada tahun 2012 mendatang. Yaitu karena akibat dari gerak presesi sumbu bumi. Diantara akibat gerak presesi bumi yaitu:
1.    Kutub langit utara dan selatan tidak tetap letaknya, selalu berpindah karena memutari kutub ekliptika dengan periode 25.796 tahun.
2.    Koordinat seluruh benda langit selalu berubah untuk jangka waktu panjang. Letak matahari dari titik Aries (titik hammal) berpindah letaknya di zodiac kearah barat (mundur) dengan periode 25.796 tahun. Setiap zodiac ditempuh sekitar 200 tahunan.
9.      Objek langit lainnya
a.     Galaksi adalah suatu system kumpulan bintang – bintang, gas, dan debu yang amat luas dan anngotanya saling mempengaruhi secara gravitasional ( Siatupang, 2000 ). Matahari dan Sembilan planet yang mengitarinya adalah anggota dari sebuah galaksi yang diberi nama galaksi Bima Sakti. Ada dua orang astronom yang berjasa membangun pengertian tentang galaksi. Mereka adalah Harlow Shapley dan George Ellery Hale. Shapley inilah yang mengembangkan metode untuk mengukur jarak yang diterapkan untuk mengukur diameter Bima Sakti. Sedangkan Hale sangat besar perannya dalam pengembangan teleskop – teleskop besar yang digunakan untuk pengamatan bintang – bintang dan nebula.
b.      Komet adalah badan Tata Surya kecil yang biasanya hanya berukuran beberapa kilometer dan terbuat dari es volatil. Badan-badan ini memiliki eksentrisitas orbit tinggi. Secara umum, perihelionnya terletak di planet-planet bagian dalam dan letak aphelionnya lebih jauh dari Pluto. Saat sebuah komet memasuki Tata Surya bagian dalam dan mendekati  matahari menyebabkan permukaan esnya bersumblimasi dan berionisasi yang menghasilkan koma, ekor gas, dan debu panjang yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang.
c.       Planet kerdil dan Asteroid Planet kerdil adalah salah satu kelompok baru planet-planet kecil. Seperti planet pada umumnya, planet kerdil berputar mengelilingi Matahari mengikuti garis edarnya (orbit). Planet kerdil mencakup Ceres, Pluto, Haumea, Makemake, dan Eris.
1. Ceres Sebelumnya Ceres dikelompokkan sebagai asteroid. Namun pada tahun 2006,  para astronom memutuskan Ceres termasuk ke dalam planet kerdil. Ceres merupakan planet kerdil dengan inti berbatu dilapisi oleh mantel ber-es. Ceres terletak di dalam sabuk asteroid, di antara Mars dan Yupiter. Ceres membutuhkan waktu 4,6 tahun Bumi untuk mengorbit Matahari.
2.      Pluto, Pluto ditemukan pada tahun 1930 oleh Clyde Tombaugh. Selama 76 tahun, Pluto merupakan planet kesembilan dari Matahari. Lalu pada 2006, Pluto dikelompokan menjadi planet kerdil, karena orbitnya yang menyinggung orbit Neptunus. Pluto berada di batas Sabuk Kuiper dan memiliki lima satelit.
3. Haumea, Haumea adalah planet kerdil yang terletak di Sabuk Kuiper (wilayah yang berada di sekitar orbit planet Neptunus). Bentuk Haumea unik, seperti telur ayam. Haumea mungkin terbentuk dari tumbukan awal yang menghasilkan bentuk oval dan berotasi dengan cepat. Haumea memiliki dua satelit. Kala revolusinya adalah 283,28 tahun.
4. Makemak,  Makemake ditemukan pada tahun 2005. Planet kerdil ini terlihat sangat terang di angkasa. Kala revolusinya adalah 310 tahun. Karena letaknya sangat jauh dari Matahari, suhu di permukaannya bisa mencapai -240°C. Makemake tidak memiliki satelit.
5. Eris, Eris ditemukan pada tahun 2005. Eris merupakan planet kerdil terdingin dan terjauh di Tata Surya. Seperti Pluto, Haumea, dan Makemake, Eris memiliki orbit yang lonjong. Eris berukuran lebih besar dari Pluto. Eris hanya mempunyai satu satelit, yakni Dysnomia. Asteroid adalah benda-benda angkasa yang berada dalam serbuk asteroid, yakni daerah antara orbit Mars dan Jupiter. Ada dua teori asal mula asteroid :
1.      Asteroid berasal dari planet yang terletak di antara Mars dan Jupiter meledak karena efek gaya ganggu Jupiter dan membentuk asteroid-asteroid.
2.      Asteroid terbentuk pada awal terbentuk pada awal terbentuknya tata surya terdapat gukup partikel di antara Mars dan Jupiter yang membentuk batu-batu berkelompok.
d.      Meteoroid, Meteorid adalah benda-benda padat yang bertebaran di angkasa yang berasal dari pecahahan asteroid, materi ekor komet yang tergeger, atau pecahan benda langit lain. Meteor adalah benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi yang pada saat menembus atmosfer terbakar sehingga timbul nyala yang terlihat dari bumi. Meteorit adalah meteor yang jatuh ke permukaan bumi.  Berdasarkan materi yang terkandung di dalamnya, meteorit di bedakan menjadi dua yaitu :
1.      meteorit besi : terdiri 90% zat besi dan 10% nikel
2.      meteorit batu : terdiri 10% besi dan nikel dan lainnya berupa silikon.
BAB III
PENUTUP
a.      KESIMPULAN
 Di dalam astronomi bola,geosentrik adalah memandang/mendefinisikan posisi benda-benda langit dengan Bumi sebagai pusatnya.Karena jarak obyek-obyek langit begitu sangat besar jika dibandingkan dengan ukuran Bumi, maka posisinya pada bola langit seringkali harus didefinisikan tidak lagi bergantung pada posisi pengamat di permukaan bumi, tetapi Bumi sendirilah yang menjadi pusatnya. Kebanyakan tata koordinat langit merupakan tata koordinat yang geosentrik. Dalam ilmu pengetahuan Fisika, definisi bola langit adalah suatu bangun khayal yang berbentuk bola dengan bumi sebagai pusatnya, sedangkan benda-benda langit seakan-akan menempel pada bagian dalam kulit bola tersebut. Bentuk bumi kita seolah-olah datar. Dalam keadaan yang sebenarnya bumi itu bentuknya bulat Bumi melakukan 2 gerakan yaitu 
1.      Rotasi bumi, Rotasi bumi yaitu gerakan bumi berputar pada porosnya.
2.      Revolusi bumi, Rovolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari.
Bulan, Bulan merupakan benda langit yang tidak memancarkan cahaya sendiri. Bentuk bulan sering terlihat berubah-ubah dari hari ke hari.
Matahari, Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149,680,000 kilometer (93,026,724 mil). Matahari dan delapan buah planet membentuk tata surya.
 Galaksi, Galaksi adalah suatu system kumpulan bintang – bintang , gas , dan debu yang amat luas dan anngotanya saling mempengaruhi secara gravitasional ( Siatupang, 2000 ).
Bintang, Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya.Di mana bintang sendiri terbagi menjadi bintang semu dan bintang nyata.
Planet, Di dalam Tata Surya terdapat dua jenis planet berdasarkan letak lintasannya, yaitu planet dalam dan planet luar.
Komet, Komet adalah badan Tata Surya kecil yang biasanya hanya berukuran beberapa kilometer dan terbuat dari es volatil.
 Satelit, Stelit adalah anggota tata surya yang ukurannya lebih kegil daripada planet, berputar pada porosnya, beredar mengelilingi planet, kemudian bersama-sama dengan planet, berputar mengelilingi matahari.
Asteroid, Asteroid adalah benda-benda angkasa yang berada dalam serbuk asteroid, yakni daerah antara orbit Mars dan Jupiter.
Meteorid, Meteor, Dan Meteorit, Meteorid adalah benda-benda padat yang bertebaran di angkasa yang berasal dari pecahahan asteroid, materi ekor komet yang tergeger, atau pecahan benda langit lain.
b.      SARAN
             Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu. Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional, tak terlepas dari kesemua itu perlunya mempelajari kosmografi dan ilmu yang lain agar setiap peserta didik mampu menumbuhkan rasa kesadaran akan hubungannya dengan lingkungan sekitar sehingga tercipta suasana kehidupan yang dinamis dan seimbang.
DAFRAR PUSTAKA
            Pramana, Arif Budi, dkk. Diktat Kosmografi. Universitas PGRI Palembang
                http://geografi.heck.in/pengertian-struktur-jagad-raya.//diakses tanggal 29 november          2011
            Sulistiyanto. Iwan Gatot. 2009. Geografi 1 : untuk Sekolah Menengah Atas/ Madrasah     Aliyah Kelas X, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
            Wikipedia.2011.Tata Surya,(Online),(http://wikipediafoundation.org/,diakses 30    November 2011).
            Wikipedia.2011.Planet,(Online),(http://wikipedia.org/wiki/Planet,diakses 30           November 2011).